Perkataan Ulama
KHILAFAH HUKUMNYA FARDHU KIFAYAH BAGI UMAT SECARA UMUM, DAN FARDHU ‘AIN BAGI ORANG YANG LAYAK SEDANGKAN DIA SATU-SATUNYA
Al-Imam Abu Ishaq Asy-Syirazi Asy-Syafi’i (W. 476 H)
ﺑﺎﺏ ﺃﺩﺏ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ
اﻹﻣﺎﻣﺔ ﻓﺮﺽ ﻋﻠﻰ اﻟﻜﻔﺎﻳﺔ ﻓﺈﻥ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻣﻦ ﻳﺼﻠﺢ اﻻ ﻭاﺣﺪ ﺗﻌﻴﻦ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﻳﻠﺰﻣﻪ ﻃﻠﺒﻬﺎ ﻭﺇﻥ اﻣﺘﻨﻊ ﺃﺟﺒﺮ ﻋﻠﻴﻬﺎ
“Bab Adab Penguasa
Imamah/khilafah hukumnya adalah fardhu kifayah. Apabila tidak ada yang layak (untuk menjadi imam/khalifah) kecuali hanya satu orang saja, maka hukumnya menjadi fardhu ‘ayn bagi orang tersebut, dan wajib atas dirinya untuk memintanya (menjadi imam/khalifah). Apabila dia tidak mau, maka harus dipaksa (agar mau).”
Asy-Syirazi, Ibrahim bin ‘Ali bin Yusuf. 1983. Kitab At-Tanbîh fî Al-Fiqh Asy-Syâfi’î. (Beirut: ‘Alam al-Kutub). hlm. 248
Fawaid:
• Hukum mewujudkan imam/khalifah adalah fardhu kifayah, artinya apabila tidak/belum terrealisasi maka dosanya ditanggung oleh umat Islam secara keseluruhan.
• Apabila tidak ada yang layak (untuk menjadi imam/khalifah) kecuali hanya satu orang saja, maka hukumnya menjadi fardhu ‘ayn bagi orang tersebut. Sedangkan bagi umat Islam yang lain tetap sebagai fardhu kifayah.
• Apabila sudah terwujud seorang imam/khalifah yang layak, berikut wilayah kekuasaan yang menerapkan Islam dan jaminan keamanannya di tangan umat Islam, maka gugur kewajiban tersebut dari umat Islam. Ditambahkan dua hal tersebut sebab institusi khilafah yang menjadi wadah kepemimpinan khalifah sudah tidak ada sejak 1342H.
• Oleh karenanya wajib bagi umat Islam mencari jalan agar dapat merealisasikan keduanya, yaitu adanya khalifah sekaligus institusinya, khilafah. Dan dengan jalan yang syar’i tentunya.
Ustadz Azizi Fathoni