Tanya Jawab
Jawab Soal Seputar Penolakan Hizbut Tahrir dan Amirnya atas Berbagai Kritik dan Koreksi
بسم الله الرحمن الرحيم
(Rangkaian Jawaban asy-Syaikh al-‘Alim ‘Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah Amir Hizbut Tahrir atas Berbagai Pertanyaan di Akun Facebook Beliau)
Jawab Soal Seputar Penolakan Hizbut Tahrir dan Amirnya atas Berbagai Kritik dan Koreksi
Kepada Muafa Abu Haura
Pertanyaan:
Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuhu.
Apakah benar yang terkenal di Indonesia bahwa Hizbut Tahrir dan amirnya menolak berbagai kritik, koreksi dan diskusi ilmiah hingga dikatakan: Jika Anda ingin mengubah Hizbut Tahrir, maka Anda harus jadi amirnya terlebih dahulu!
Apakah mungkin kita menyelenggarakan diskusi ilmiah dan dialog yang tenang di laman ini? Kami ingin mendiskusikan topik-topik berkaitan dengan hukum syar’iy, pemikiran islami, dan sesuatu administratif dan yang lainnya.
Jawab:
Wa ‘alaikum as-salam wa rahmatullah wa barakatuhu.
Kami menyambut baik diskusi apapun yang berarti dan berguna dengan dasar dibangun di atas apa yang dinyatakan di buku-buku kami, baik pemikiran maupun hukum … dan bukan yang dikatakan tentang kami di buku-buku lain di antara hal-hal yang dibuat-buat … Artinya kami menerima dikatakan: di buku kami dikatakan demikian … Dan setelah itu, silahkan Anda katakan apa yang Anda inginkan, baik pertanyaan terhadapnya atau kritik atasnya, dan kami akan menjawabnya, dengan izin Allah. Akan tetapi kami tidak menerima untuk menyia-nyiakan waktu dalam mengutip apa yang dituduhkan terhadap kami oleh sebagian orang yang dengki terhadap Islam, lalu Anda tanyakan tentangnya kepada kami seperti Anda katakan: di buku Fulan dikatakan bahwa Anda begini dan begitu… Ini sesuatu yang tidak kami sukai untuk menyia-nyiakan waktu membahasnya, sebaliknya kami serahkan urusan orang-orang yang membuat-buat kebohongan itu kepada Zat yang Maha Perkasa dan Maha Mengalahkan.
Demikian juga kami tidak mendiskusikan perkara-perkara administratif kepartaian, sebab tempatnya bukan di laman ini.
Kami ya Akhi, tidak menempatkan di buku kami kecuali setelah dikaji secara cukup dengan dalil-dalil dan arah istidlalnya … Untuk itu kami siap berdiskusi tentangnya dan menjawab atas permintaan penjelasan apapun seputarnya.
Saudaramu
‘Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah
14 Rajab 1434
24 Mei 2013