Tanya Jawab

Soal Jawab: Seputar Penundaan Pemilu di Nigeria

بسم الله الرحمن الرحيم

Jawab Soal

Seputar Penundaan Pemilu di Nigeria

Pertanyaan:

Komisi Pemilu Nigeria pada 8 Februari 2015 telah mengumumkan penundaan pemilu presiden dan pemilu legislatif yang telah diputuskan dilangsungkan pada 14 Februari 2015, dan ditunda ke tanggal 28 Maret 2015, dengan alasan masalah keamanan dalam negeri… Apakah benar demikian? Atau penundaan ini karena sebab-sebab internasional? Jika demikian lalu negara manakah yang berpengaruh dalam penundaan ini? Apa kemungkinan yang ada, berkaitan dengan pemilu ini?

Kemudian, saya punya catatan bahwa dalam publikasi Hizb hampir-hampir kosong dari pembicaraan mengenai isu-isu Nigeria, padahal Nigeria adalah negeri Islam paling besar dari sisi jumlah penduduk di Afrika. Nigeria memanjang di pinggir laut dan merupakan negeri minyak, kenapa tidak diperhatikan? Mohon maaf jika hak saya adalah dalam hal pertanyaan dan bukan dalam hal catatan tersebut… Semoga Allah memberikan balasan yang lebih baik kepada Anda.

 

Jawab:

Pertama: saya mulai dengan catatan:

Semoga Allah menambah adab kepada Anda. Anda meminta maaf tentang perkara yang merupakan hak Anda, dan ini termasuk adab yang baik…

Adapun tentang perhatian terhadap Nigeria maka perhatian itu sudah jelas ada, dengan izin Allah, jadi tenang saja. Kami paham apa yang Anda sebutkan, dan perkara yang lain juga demikian. Kami berjalan dengan baik dan Allah SWT waliyyu at-tawfîq…

Adapun tentang berbagai publikasi maka kami memperhatikan beberapa perhatian dan prioritas… Meski demikian, kami telah mengeluarkan publikasi seputar Nigeria lebih dari sekali. Misalnya:

  • Kami mempublikasikan pada 13/3/2009 jawab soal (Apakah ada informasi historis tentang masuknya Islam ke Nigeria dan tentang bagaimana pemerintahan Nigeria setelah itu? Kemudian apa situasi politik di Nigeria?)
  • Pada tanggal 20/1/2012 kami mempublikasikan (Maklumat untuk syabab – Jamaah Boko Haram dan serangan gencar terhadap Islam di Nigeria dan hubungan internasional dengan hal itu).
  • Pada tanggal 21/8/2012 kami mempublikasikan jawab soal (Pengaruh perhatian mutakhir para pengamat atas beberapa situasi, kejadian, kondisi dan pergolakan di Nigeria dan Kenya… Apakah itu berarti bahwa Amerika Serikat atau Inggris atau kekuatan lainnya telah menggunakan politik yang baru untuk mendorong perang sipil yang sedang terjadi di seluruh penjuru Afrika, di Nigeria saat ini, dan di Kenya setelah pemilu tahun 2007 atau bahwa ini merupakan insiden dalam negeri?)
  • Itu merupakan jawaban yang rinci, di dalamnya kami sebutkan tentang Jonathan dan pemilihannya untuk menjadi Presiden pada tahun 2011. Di dalam jawaban itu dikatakan: “… Obasanjo adalah antek Amerika yang utama di negeri. Dia dibebani tanggung jawab menjamin kelangsungan hegemoni Amerika di Nigeria dan memarjinalkan pengaruh Inggris. Obasanjo adalah orang yang memilih Jonathan untuk menduduki jabatan wakil presiden untuk Umaru pada pemilu presiden tahun 2007. Di dalam profile Goodluck Jonathan yang dilaporkan oleh BBC telah disebutkan: “Tuan Jonathan, menjabat gubernur dan dua tahun setelah itu ia dipilih oleh Olesegun Obasanjo untuk menjadi wakil presiden Nigeria pada pemilu presiden tahun 2007” (Profile of Goodluck Jonathan: Nigeria, BBC News Online, 18 April 2011). Belakangan Obasanjo mengatur sampainya Jonathan ke tampuk kepresidenan. Menurut surat kabar Vanguard, Obasanjo memiliki peran mendasar dalam sampainya Jonathan ke tampuk presiden. Surat kabar tersebut menyebutkan: “ketika Yar’Adua sakit keras dan tidak bisa disembuhkan, setelah dua tahun masa jabatannya yang seharusnya empat tahun, Obasanjo untuk pertama kalinya mengunjungi presiden yang sedang sakit di rumah sakit Saudi. Ia kembali lagi ke Nigeria untuk memimpin kampanye penobatan Goodluck wakil presiden Jonathan untuk menyatakan sumpah konstitusional sebagai pelaksana jabatan presiden Yar’Adua, sebab belum ada penyerahan jabatan sebelum kepergian presiden ke luar negeri (Klifor: the Resignation of Obasanjo: What after the People’s Democratic Party, Jonathan? “Vanguard newspaper online 4 April 2012).

Begitulah, Amerika berhasil mendapatkan kekuasaan yang luas untuk Jonathan dalam pemilihannya kembali pada tahun 2011. Jonathan menggunakan alat-alat media sosial untuk meraih dukungan massa Nigeria dan menjamin 77,7% suara. Hasil suara ini lebih maju jika dibandingkan dengan suara yang diperoleh oleh Umaru Yar’Adua…) selesai.

Begitulah, kami telah mengeluarkan publikasi tentang Nigeria… Meskipun publikasi-publikasi itu lebih kecil dari apa yang kami keluarkan tentang beberapa wilayah lain, akan tetapi seperti yang telah saya sebutkan kepada Anda barusan, kami “memperhatikan berbagai pertimbangan dan prioritas…”.

Di atas semuanya, semoga Allah memberi balasan yang lebih baik kepada Anda atas perhatian dan konsern Anda. Semoga Allah memberi Anda taufik dan pertolongan.

Kedua, jawaban pertanyaan Anda tentang penundaan pemilu:

Sehingga jelas jawaban tersebut maka saya sebutkan hal-hal sebagai berikut:

  1. Pada waktu belakangan Amerika mengumumkan rencana untuk menguatkan pengaruhnya di Nigeria. Diantaranya apa yang dilansir oleh surat kabar New York Times pada tanggal 7/6/2014 tentang “keputusan Amerika Serikat melaunching kanal televisi yang didanai secara langsung dan beroperasi selama 24 jam di utara Nigeria dengan tujuan untuk menghadapi pembangkangan Boko Haram dan jamaah-jamaah Islami militan lainnya.” Surat kabar ini juga mengutip pernyataan dari seorang pejabat Amerika bahwa “proyek ini adalah hasil diskusi dengan Nigeria pada akhir tahun 2012 tentang jalan kerjasama untuk melawan Boko Haram dan bahwa kontens kanal tersebut akan diproduksi oleh orang-orang Nigeria di Nigeria”. Surat kabar tersebut mengatakan bahwa “kantor kontra terorisme di kementerian luar negeri Amerika akan mendanani kanal televisi tersebut yang diperkirakan biayanya mencapai sekitar enam juta dolar”.
  2. Inggris menjajah Nigeria hingga tahun 1960. Inggris adalah pemilik pengaruh mutlak di Nigeria. Pengaruh Inggris masih bercokol di sana, meskipun saat ini lebih lemah dari sebelumnya. Amerika datang untuk menyaingi pengaruh Inggris. Keduanya adalah pemilik pengaruh di sana dan saling bersaing. Inggris memotivasi Perancis yang mengkhawatirkan pengaruhnya yang ada di wilayah yang bertetangga dengan Nigeria untuk bergerak dan memasukkan militer Chad yang tersebar di perbatasan Kamerun Nigeria menjelang Selasa siang (3/2/2015) ke kota Gambur, salah satu kota Nigeria, setelah terjadi perang sengit dengan jamaah Boko Haram (AFP, 3/2/2015). AFP menyebutkan bahwa kota itu sebulan sebelumnya dikuasai oleh jamaah Boko Haram. Militer Chad sebelumnya telah masuk ke Kamerun pada pertengahan bulan Januari. Reuters pada 3/2/2015 menyebutkan “bahwa pesawat tempur Perancis melancarkan misi pengintaian untuk membantu negara-negara yang ada di perbatasan dengan Nigeria dalam melawan orang-orang militan jamaah Boko Haram… Sementara Inggris tidak suka berkonfrontasi secara terbuka dengan Amerika, sesuai politik Inggris yang diadopsi pada waktu belakangan ini. Inggris pun menampakkan diri berada di belakang Amerika, sehingga Amerika menyertakan Inggris dalam berbagai masalah internasional dan Inggris bisa menghentikan keburukan Amerika terhadap Inggris. Inggris takut berkonfrontasi dengan Amerika secara terbuka supaya tidak kehilangan berbagai kepentingannya bersama Amerika dan tidak kehilangan pengaruhnya yang masih tersisa di daerah bekas jajahannya. Pada waktu yang sama, Inggris menggerakkan Perancis yang sudah sejak lama digerakkan dan dimanfaatkan Inggris untuk mencapai tujuan-tujuannya, khususnya bahwa Perancis mau berkonfrontasi dengan Amerika secara terbuka. Sebab Perancis suka menampakkan keagungannya dan Perancis terus bekerja untuk menegaskannya. Karena itu, Inggris berkemungkinan memanfaatkan Perancis untuk mencapai tujuan-tujuannya, khususnya bahwa Perancis sendiri tidak ahli melakukan manuver-manuver politik… Meski semua itu, pergolakan yang terjadi secara riil adalah antara Amerika dan Inggris.
  3. Adapun di dalam Nigeria, pemerintah Nigeria menekan kaum Muslimin yang merupakan mayoritas penduduk negeri. Pada Februari 2014, pemerintah Nigeria mengumumkan palarangan hijab (cadar) di sekolah-sekolah negeri. Negara yang dipimpin orang-orang Nashrani yang didukung Barat, terutama Amerika, berpihak kepada orang-orang Nashrani secara jelas. Negara memaksakan kurikulum Barat terhadap kaum Muslimin. Kebengisan negara terhadap kaum Muslimin makin meningkat… Para tentara di militer Nigeria menolak melakukan tindakan-tindakan bengis yang dilakukan rezim terhadap warga Muslim, maka mereka dijatuhi hukuman mati. Sky News pada 18/12/2014 menyebutkan berita bahwa “Pengadilan Militer di Nigeria pada 18/12/2014 menjatuhkan vonis mati terhadap 54 personel pasukan khusus yang menolak ikut serta dalam perang melawan jamaah Boko Haram. Pada September lalu, Pengadilan Militer manjatuhkan vonis mati terhadap 12 tentara Nigeria dengan tuduhan melakukan pembangkangan setelah menembak perwira komando di Maiduguri sebelah timur laut Nigeria … Semua itu menampakkan sejauh mana dendam terhadap pemerintah Jonathan dan sejauh mana kebencian yang ada pada sejumlah besar warga sipil dan militer kepada pemerintahan Jonathan. Hal itu akan bisa berpengaruh menurunkan secara drastis perolehan suara Jonathan seandainya dilakukan pemilu pada waktunya.
  4. Ini dari satu sisi. Dari sisi yang lain, pesaing Jonathan saat ini dalam pemilu adalah mantan presiden Mohammadu Bukhari. Ia berasal dari suku Hausa yang merupakan suku terbesar yang merupakan seperempat penduduk Nigeria dan kebanyakan dari mereka adalah muslim dan ia mendapat popularitas yang besar di utara Nigeria. Ia telah menjadi pesaing Jonathan pada pemilu tahun 2011. Hasil pemilu kala itu, Mohammadu Bukhari mendapat 32 % suara. Lalu ia meragukan kebersihan pemilu. Ia mengatakan bahwa telah terjadi manipulasi terhadap hasil pemilu “melalui program komputer di Komisi Pemilu Nigeria yang merugikannya “. Dengan ucapan itu ia menuduh Amerika secara tidak langsung, dimana Amerikalah yang memberi keahlian teknis kepada Komisi Pemilu sekaligus yang mendanai dan mensupervisinya. Johnny Carson, asisten menteri luar negeri Amerika, pada waktu itu memuji Komisi Pemilu tersebut. Para pejabat Nigeria telah melakukan berbagai pembicaraan tingkat tinggi pada 9/12/2010 dengan Washington, dengan para pejabat Amerika, seputar pemilu ini yang dilangsungkan pada April 2011 dan hal-hal yang berkaitan dari sisi teknis dan pendanaan.

Mohammadu Bukhari adalah antek Inggris dan penguasa militer sebelumnya. Ia melakukan kudeta pada tahun 1983 terhadap Shehu Shagari yang meraih tampuk pemerintahan sipil tahun 1979… Mohammadu Bukhari bersaing dengan pensiunan jenderal Olesegun Obasanjo pada pemilu tahun 1999 dan pemilu tahun 2003. Pada pemilu tahun 2007, Obasanjo menetapkan calon dari partainya yaitu Umaru Yar’Adua yang berasal dari suku muslim untuk bersaing dengan Mohammadu Bukhari lalu Mohammadu Bukhari kalah dalam pemilu tersebut. Kemudian, Mohammadu Bukhari menuduh rezim yang dipimpin Obasanjo telah melakukan manipulasi. Dan seperti yang telah disebutkan di atas, Mohammadu Bukhari memiliki popularitas sampai pada batas tertentu, khususnya di utara Nigeria. Hal itu membuat dia dan partainya, the Progressive Congress Party memiliki peluang hakiki untuk menjungkalkan Jonathan dan partainya, the People’s Democratic Party, dari kekuasaan.

  1. Berdasarkan hal itu Amerika berpandangan bahwa pemilu tidak menguntungkannya, maka Kerry mulai mengatur masalah penundaan:
  • Ia bertemu dengan menteri luar negeri Inggris, Philip Hammond, pada 23/1/2015 seperti yang disebutkan oleh AFP. Pertemuan itu sekitar dua minggu sebelum penundaan. Tidak diragukan lagi bahwa pemilu adalah topik paling menonjol dalam pertemuan keduanya. Jadi Amerika paham bahwa Inggris memiliki orang-orang di Nigeria…
  • Kemudian Kerry bertemu dengan the Progressive Congress Party yang beroposisi dan calonnya Mohammadu Bukhari. Kerry berkata setelah pertemuan itu: “Presiden Barack Obama memintanya untuk menyampaikan kepada tokoh-tokoh politik Nigeria bahwa Amerika siap bekerjasama dan mendukung Nigeria. Akan tetapi proses demokrasi harus bisa dipercaya (kredibel).” (AFP, 25/1/2015).
  • Kemudian Kerry bertemu dengan presiden Nigeria Jonathan yang mengungkapkan “komitmennya untuk melaksanakan pemilu bebas, bersih dan kredibel” (AFP, 25/1/2015).

Kunjungan-kunjungan ini berkaitan dengan pemilu presiden. AFP menyebutkan ketika mengutip berita kunjungan Kerry ke Nigeria pada 25/1/2015: “Kerry juga akan membahas pemilu presiden dan pemilu legislatif yang akan dilangsungkan pada 14 Februari”.

  1. Tampak bahwa Kerry, melalui berbagai pertemuan terbuka dan yang tidak terbuka, berusaha mengadakan solusi melalui kesepakatan dengan semua pihak-pihak untuk menunda pemilu beberapa waktu. Akan tetapi ia tidak mencapai solusi ini. Atas dasar itu, Kerry memerintahkan Jonathan –tanpa menunggu persetujuan berbagai pihak- agar menunda pemilu sekitar satu setengah bulan. Begitulah, Komisi Pemilu Nigeria pada 8/2/2015 mengumumkan penundaan pemilu presiden dan pemilu parlemen yang direncanakan dilakukan pada 14 Februari ditunda ke tanggal 27 Maret dengan alasan masalah keamanan. Dan seperti kebiasaan Amerika untuk menampakkan diri jauh dari perkara tersebut, dan bahwa itu adalah keputusan dari Jonathan, maka John Kerry dalam keterangan mengatakan: “Washington sangat frustasi disebabkan keputusan Nigeria menunda pemilu”. (Reuters, 8/2/2015). Kerry mengatakan hal itu sementara masalahnya sudah terbuka bagi setiap orang yang punya dua mata. Pertemuan-pertemuan Kerry yang sudah disebutkan sebelumnya, seperti disebutkan oleh AFP, fokus pada masalah pemilu. Dan penundaan pemilu haruslah diambil dengan keputusan dari Amerika, khususnya tidak terbayang bahwa Jonathan akan menentang Amerika sedangkan dia sendiri adalah pengikut Amerika dan bergantung pada dukungan Amerika. Reuters pada 8/2/1015 menyatakan bahwa Komisi Pemilu Nigeria “berada dalam tekanan dari the People’s Democratic Party yang sedang berkuasa dalam satu langkah yang berkemungkinan besar bisa memprovokasi oposisi”.
  2. Adapun argumentasi pemerintah bahwa penundaan itu karena masalah kamanan, itu adalah argumentasi yang rapuh. Tampak adanya kontradiksi dan keraguan dalam sikap rezim Jonathan dalam memilih alasan penundaan. Ketua Komisi Nasional Pemilu Independent (the Independent National Electoral Commission) Attahiru Jega menyatakan: “tidak mungkin kita mengabaikan begitu saja saran dari kepala keamanan di negeri. Bahaya menyebarkan para pemuda, wanita dan mengundang orang untuk melaksanakan hak demokrasi mereka dalam situasi yang tidak mungkin menjamin keamananan mereka, maka itu merupakan tanggung jawab yang lebih besar. Hasil dari hal itu maka Komisi Pemilu menentukan tanggal Pemilu yang baru, pemilu presiden dan pemilu legislatif akan dilaksanakan pada 28 Maret 2015 dan pemilu pemerintah propinsi dan majelis propinsi akan dilaksanakan pada 11 April”. Jega juga menyatakan: “penasihat keamanan nasional mengirim surat kepada Komisi Pemilu pada minggu lalu yang menjelaskan bahwa tidak mungkin menjamin keamanan selama tanggal pemilu yang telah direncanakan semula …”. Ia mengatakan: “tidak ada siapa pun yang memaksa kami mengambil keputusan ini” dengan cara pengungkapan “hampir-hampir orang yang dicurigai berkata tangkap aku”. Jadi ia menafikan adanya tekanan, padahal justru menetapkan adanya tekanan! Bukan hanya ini saja. Bahkan pada bulan lalu, Sambo Dasuki penasihat keamanan nasional menyerukan “penundaan pemilu disebabkan kekhawatiran tidak terdistribusinya secara mencukupi kartu identitas yang diperlukan untuk memberikan suara pada waktu yang seharusnya” (Reuters, 8/2/2015)… Jadi sebulan lalu penasihat keamanan nasional menyerukan penundaan pemilu dikarenakan kekhawatiran kartu identitas untuk memberikan suara belum terdistribusi. Sementara ketua Komisi Pemilu menyatakan bahwa penundaan disebabkan masalah keamanan?! Adanya kontradiksi diantara dua pernyataan ini tampak jelas!

Begitulah, penundaan bukan karena sebab-sebab yang dideklarasikan oleh pemerintahan Jonathan, akan tetapi karena keputusan Amerika. Sebab situasi antek Amerika, presiden sekarang Jonathan, sedang dalam posisi kritis dan ada kekhawatira tidak menang. Seperti yang kami sebutkan di atas, diantara para analis dan pengamat ada yang mengisyaratkan bahwa pesaing Jonathan yaitu Mohammadu Bukhari dan partainya the Progressive Congress Party memiliki kesempatan hakiki untuk menjungkalkan Jonathan dan partainya the People’s Democratic Party dari kekuasaan.

  1. Sedangkan kemungkinannya maka bisa saja terjadi salah satu dari kemungkinan-kemungkinan berikut:
  2. Jonathan dengan bantuan Amerika, akan berusaha selama masa penundaan untuk meraih beberapa kemenangan dan menciptakan beberapa penampakan keberhasilan merealisasi keamanan sehingga aksi-aksi kekerasan menurun. Keberhasilannya bisa besar jika ia berhasil dengan pengaturan internasional yang didukung oleh Amerika dalam mengadakan beberapa penyelesaian terkait para pemudi yang diculik…
  3. Atau Amerika berhasil mengadakan solusi jalan tengah (kompromi) dengan Inggris sehingga menyertakan Jonathan dengan Mohammadu Bukhari, seperti yang satu menjadi presiden dan yang lain menjadi wakil, artinya dikembalikan ke bentuk yang telah dibatalkan oleh Jonathan, yaitu pasangan yang satu Nashrani dan yang satu lagi Muslim. Tentu saja ada penggerak untuk itu yaitu situasi kekuatan kedua pihak yang saling bertarung di Nigeria, Amerika dan Inggris.
  4. Dilakukan penundaan lagi, atau dilaksanakan pada tanggal yang baru dengan memaksakan kemenangan calon Amerika melalui manipulasi dalam program penghitungan seperti yang terjadi pada pemilu sebelumnya. Dalam dua kondisi itu, insiden-insiden kekerasan akan memakan korban nyawa khususnya kaum Muslimin…
  5. Atau Allah memberi kemuliaan kepada umat dengan tegaknya Khilafah Rasyidah di negeri islami yang berpengaruh. Pada saat itu, ketakutan akan masuk ke hati kaum kafir imperialis dan mereka tidak akan berani melakukan konspirasi terhadap Islam dan pemeluknya, akan tetapi sebaliknya kaum Muslimin di Nigeria dan negeri yang lain akan mulia.

﴿وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ﴾

“Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (TQS al-Hajj [22]: 40)

 

26 Rabiuts Tsani 1436 H

15 Februari 2015 M

http://www.hizb-ut-tahrir.info/info/index.php/contents/entry_44129

 

 

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close