Nafsiyah

Pidato al-‘Alim al-Jalil Atha’ bi Khalil Abu ar-Rasytah ada Momen Masuknya Bulan Dzulhijjah 1438 H

“Demi fajar dan malam yang sepuluh”

بسم الله الرحمن الرحيم

Pidato al-‘Alim al-Jalil Atha’ bi Khalil Abu ar-Rasytah Amir Hizbut Tahrir Pada Momen Masuknya Bulan Dzulhijjah 1438 H dengan tema:

﴿وَالْفَجْرِ وَلَيَالٍ عَشْرٍ﴾

Demi fajar dan malam yang sepuluh (TQS al-Fajr [89]: 2).

 

 

Kepada para pengemban dakwah yang bertakwa dan bersih, orang-orang pilihan lagi baik, dan kami tidak menyucikan siapapun terhadap Allah…

Kepada para pengunjung laman yang mengikuti kebenaran yang dilantangkannya dan kebaikan yang diembannya, dengan izin Allah…

Kepada semua kaum Muslim yang mencintai Allah SWT dan rasul-Nya saw…

Kepada mereka semua saya sampaikan salam Islam, assalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuhu. Wa ba’du.

Seperti yang Anda tahu, kami terbiasa memberi ucapan selamat kepada Anda pada pagi hari raya Id. Hanya saja imam shalat Subuh telah membaca di dalam shalat Subuh ayat yang mulia:

﴿وَالْفَجْرِ وَلَيَالٍ عَشْرٍ﴾

Demi fajar dan malam yang sepuluh (TQS al-Fajr [89]: 2).

 

Saya berpandangan untuk menyampaikan pembicaraan dengan Anda pada hari pertama dari hari yang sepuluh yang penuh berkah yang Allah telah bersumpah dengannya. Dan bahwa Rasulullah saw telah menjadikan amal saleh di hari yang sepuluh itu lebih disukai oleh Allah dari selainnya. Imam Ahmad telah mengeluarkan di dalam Musnad-nya dari Sa’id bin Jubair dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda:

«مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ قَالَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا رَجُلًا خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْء»

“Tidak ada hari di mana amal saleh pada hari itu lebih disukai oleh Allah azza wa jalla daripada hari-hari ini yakni hari yang sepuluh”. Ibnu Abbas berkata: “mereka (para sahabat) berkata: “ya Rasulullah, tidak pula jihad di jalan Allah?” Beliau bersabda: “tidak pula jihad di jalan Allah kecuali seorang laki-laki yang keluar dengan dirinya dan hartanya kemudian ia tidak kembali dari itu dengan (membawa) sesuatupun”.

 

Sungguh itu merupakan hari-hari yang agung, dimulai pada satu Dzul Hijjah dan berakhir dengan hari penyembelihan hari idul Adhha yang saya memohon kepada Allah agar menjadi kebaikan dan berkah untuk Islam dan seluruh kaum Muslim, dan agar Allah menerima segala ketaatan, dan menjadikan malam-malam sepuluh ini sebagai kunci-kunci kebaikan bagi orang yang menyaksikannya secara benar dan memberikan haknya. Maka itu adalah hari-hari kejujuran, keikhlasan dan taqarrub kepada Allah dengan amal saleh dan doa yang mustajab, in sya’a Allah.

 

Saudara-saudara yang dimuliakan.

Sebagian syabab berkata bahwa berbagai tekanan telah meningkat terhadap kita secara internasional, regional dan lokal… Ya ini adalah benar. Akan tetapi semua itu bukanlah alasan untuk berputus asa atau bersedih. Akan tetapi semua itu adalah indikasi kelapangan. Sesungguhnya, makin meningkatnya krisis itu justru mengumandangkan kelapangannya. Pekatnya malam mengindikasikan fajar shadiq… Orang yang mentadaburi sirah Nabi saw niscaya menemukan bahwa sirah mengatakan demikian. Kaum kafir Quraisy telah memerangi dakwah Rasul saw. Mereka menghadang beliau saw dengan bermacam cara. Penghadangan mereka itu makin meningkat tekanan dan kesulitannya. Mereka memboikot Rasul saw dan para sahabat beliau di celah bukit. Mereka menyiksa para sahabat. Mereka membuat kedua kaki Rasul saw berdarah… Mereka menuduh Rasul saw dengan tuduhan-tuduhan sihir, gila dan dusta.

﴿كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ إِن يَقُولُونَ إِلاَّ كَذِبًا﴾

“Alangkah buruknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta” (TQS al-Kahfi [18]: 5).

 

Kemudian krisis makin meningkat maka mereka bersepakat untuk membunuh Rasulullah saw kemudian mengikuti beliau saw ke gua Tsur, sementara beliau saw bersembunyi di situ bersama sahabat beliau Abu Bakar ash-Shidiq ra. Mereka berhenti di depan pintu gua dan jarak di antara mereka dan Rasulullah saw hanya sehasta atau beberapa hasta… Itu terjadi di sore hari itu. Setelah satu atau dua hari, Rasul saw menegakkan daulah di al-Madinah al-Munawwarah dan meninggikan seruannya sehingga menyinari dunia dan meneriakkan kebenaran.

﴿إِنَّ فِي ذَلِكَ لَذِكْرَى لأُوْلِي الأَلْبَابِ﴾

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal (TQS a-Zumar [39]: 21).

 

Begitulah dakwah yang kita usung meneladani Rasul saw. Hizbut Tahrir yang memimpin dakwah ini, baik syabab dan qiyadahnya, mengalami berbagai gangguan, tekanan, penyiksaan yang sampai mengantarkan kepada syahid berasal dari para pendengki dan mata-mata (intel) orang-orang zalim dan kedengkian para pendengki:

Adapun Hizb, telah dilarang dan dihalangi dari negeri-negeri dunia islam hingga di negeri yang terbuka untuk partai-partai dengan berbagai bentuknya yang berbeda-beda semisal Indonesia, negeri tersebut telah menghalangi Hizb. Demikian juga negeri yang melegalkan pintu-pintunya untuk berbagai macam partai hingga partai rendahan sekalipun, semisal Tunisia, demikian juga negeri itu menghalangi Hizb… Adapun kenapa? Hal itu terjadi karena kalimat kebenaran yang diteriakkan oleh Hizb.

Adapun syabab Hizb, maka penjara para thaghut mengatakan keadaan mereka. Mereka, dipenjara para thaghut yang sempit, mereka disiksa. Dan di penjara para thaghut yang lebih luas mereka dikuntit. Dan sesungguhnya segala sesuatu adalah milik Allah dan kepada-Nya lah segalanya pasti kembali.

Adapun kepemimpinan Hizb, Amir pertama, kepada beliau para pendengki dan intel-intel melemparkan tuduhan-tuduhan palsu yang telanjang, mereka mengatakan begini dan begitu… Adapun amir kedua, maka tidak hanya dikenai tuduhan-tuduhan palsu akan tetapi mereka menuduh beliau menyalahi fikrah dan thariqah… Adapun hamba al-faqir amir ketiga, maka tidak cukup dengan tuduhan-tuduhan palsu dan tidak pula klaim menyalahinya, bahkan mereka menyebarkan berita bohong kematiannya! dengan anggapan dari mereka bahwa hal itu akan memadamkan kemarahan mereka! Sungguh mereka itu sungguh bodoh, mereka memiliki hati tetapi tidak mereka gunakan memahami. Sebab seandainya mereka memahami niscaya mereka mengetahui bahwa wafatnya amir Hizb tidak berarti kematian Hizb. Akan tetapi Atha’ akan digantikan oleh Atha’ lain yang lebih keras dan lebih kuat menyeru mereka dengan firman Allah SWT:

﴿وَإِذَا خَلَوْاْ عَضُّواْ عَلَيْكُمُ الأَنَامِلَ مِنَ الْغَيْظِ قُلْ مُوتُواْ بِغَيْظِكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ﴾

dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari antaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah (kepada mereka): “Matilah kamu karena kemarahanmu itu”. Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati. (TQS Ali Imran [3]: 119).

 

Sesugguhnya dakwah ini adalah karena dan untuk Allah. Tipudaya para pembuat tipudaya, intel-intel orang-orang zalim, kedengkian para pendengki dan tuduhan-tuduhan palsu para penuduh tidak akan membahayakan dakwah ini. Sebalikya justru akan mengangkatnya dari satu ketinggian ke ketinggian berikutnya, cahayanya akan menyebar dengan izin Allah ke segenap penjuru langit, dan merealisasi janji Allah SWT dan kabar gembira Rasul-Nya saw dalam tiga cabangnya:

Kekuasaan diktator akan runtuh di tempat yang dalam dan akan ada al-khilafah ‘ala mihaj an-nubuwwah. Nabi saw bersabda:

«ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا جَبْرِيَّةً، فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةٍ ثُمَّ سَكَتَ». رواه الإمام أحمد عن حذيفة بن اليمان

“Kemudian akan ada kekuasaan diktator, dan akan tetap ada dengan kehendak Allah, kemudian Dia akan mengangkatnya jika berkehendak mengangkatnya, kemudian ada khilafah ‘ala minhaj an-nubuwwah” kemudian beliau diam. (HR Ahmad dari Hudzaifah bin al-Yaman).

 

Lalu menyinari dunia, membenarkan yang haq dengan kalimatnya dan menghancurkan orang-orang kafir…

Dan kita mencabut entitas Yahudi sejak dari akarnya. Imam Muslim telah mengeluarkan di dalam Shahih-nya dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda:

«لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقَاتِلَ الْمُسْلِمُونَ الْيَهُودَ، فَيَقْتُلُهُمُ الْمُسْلِمُونَ…»، وفي لفظ آخر قال ﷺ: «تُقَاتِلُكُمُ يَهُودُ، فَتُسَلَّطُونَ عَلَيْهِمْ»

“Tidak akan tegak Hari Kiamat hingga kaum Muslim memerangi Yahudi, maka kaum Muslim membunuh mereka…” dan dalam lafazh yang lain: “kalian memerangi Yahudi lalu kalian menguasai mereka”.

 

Dan kita memasuki Palestina bumi yang diberkahi sebagai pihak yang membebaskannya. Kita shalat di Masjid al-Aqsha dengan adzan teman kita di Irak yang mengirimkan surat berdoa kepada Allah agar menjadi muadzin pertama yang mengumandangkan adzan di Masjid al-Aqsha setelah dibebaskan.

Demikian juga kita akan membebaskan Roma dengan izin Allah. Imam Ahmad telah meriwayatkan di Musnad-nya dan al-Hakim dan ia menshahihkannya dan disepakati oleh adz-Dzahabi dari Abu Qabil, ia berkata: kami bersama Abdullah bin Amru bin al-‘Ash dan ia ditanya: kota manakah yang dibebaskan lebih dahulu: Konstantinopel atau Roma? Ia berkata: maka Abdullah berkata: “ketika kami di sekeliling Rasulullah saw kami menulis, ketika Rasulullah saw ditanya: “kota manakah yang dibebaskan lebih dahulu: Konstantinopel atau Roma?” Maka Rasulullah saw bersabda:

«مَدِينَةُ هِرَقْلَ تُفْتَحُ أَوَّلًا، يَعْنِي قُسْطَنْطِينِيَّةَ»

“Kota Hiraklius dibebaskan lebih dahulu, yakni Konstantinopel”.

 

Konstantinopel telah dibebaskan dan Roma akan dibebaskan in sya’a Allah dan terwujudlah harapan teman kita di Palestina yang mengirimkan surat berdoa kepada Allah agar ia memiliki bagian dari sirah Tamim ad-Dari ra sehingga ia memiliki sepotong tanah di jantung Roma…

Dan berikutnya tidak tersisa lagi satu rumah di kota dan di kampung kecuali Islam memasukinya dengan kemuliaan orang yang mulia dan kehinaan orang yang hina, kemuliaan yang dengannya Islam menjadi mulia dan kehinaan yang dengannya kekufuran dan pemeluknya menjadi hina. Rasul saw bersabda dalam hadits yang dikeluarkan oleh Ahmad di Musnad-nya dari Tamim ad-Dari, ia berkata: “aku mendengar Rasulullah saw bersabda:

«لَيَبْلُغَنَّ هَذَا الْأَمْرُ مَا بَلَغَ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَلَا يَتْرُكُ اللَّهُ بَيْتَ مَدَرٍ وَلَا وَبَرٍ إِلَّا أَدْخَلَهُ اللَّهُ هَذَا الدِّينَ بِعِزِّ عَزِيزٍ أَوْ بِذُلِّ ذَلِيلٍ عِزًّا يُعِزُّ اللَّهُ بِهِ الْإِسْلَامَ وَذُلًّا يُذِلُّ اللَّهُ بِهِ الْكُفْرَ..» وأخرج نحوه البيهقي في السنن الكبرى وكذلك الحاكم في مستدركه

“Sungguh perkara ini akan mencapai apa yang dicapai oleh malam dan siang, dan Allah tidak akan membiarkan satu rumah pun di kota maupun di kampung kecuali Allah memasukkan agama ini dengan kemuliaan orang yang mulia atau kehinaan orang yang hina, kemuliaan yang dengannya Allah memuliakan Islam dan kehinaan yang dengannya Allah menghinakan kekufuran…” (HR al-Baihaqi di Sunan al-Kubra dan al-Hakim di al-Mustadrak).

 

Orang-orang yang dengki, yang gemetar dan mereka yang di hatinya ada penyakit atau kerusakan di atas penyakit, mungkin mereka mengatakan bahwa kita bermimpi atau kita pemimpi … Sungguh, kelompok mereka sebelumnya telah mengatakan itu. Mereka mengatakan tentang Rasulullah saw dan para sahabat beliau ra: “Mereka itu (orang-orang mukmin) ditipu oleh agamanya, bagaimana mereka mengharapkan kunci-kunci tempat penyimpanan harta Kisra dan Kaisar?!” Kemudian janji Allah pun terwujud dan tersungkurlah hidung mereka seraya jatuh dan terkulai. Kisra dan Kaisar runtuh. Daulah Islam dan Rayah al-Islam pun meninggi. Dan hal itu, in sya’a Allah akan kembali terwujud. Maka para pendengki akan mati dengan memendam kemarahan mereka dan diikuti oleh intel-intel orang-orang zalim dan para pembuat tipu daya serta semua orang yang berkoar-koar dengan kebatilan.

﴿وَسَيَعْلَمُ الَّذِينَ ظَلَمُوا أَيَّ مُنقَلَبٍ يَنقَلِبُونَ﴾

Dan orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali (TQS asy-Syu’ara [26]: 227).

 

Saudara-saudara yang dimuliakan:

Sesungguhnya kita tidak berjuang dalam khayalan, akan tetapi kita berjuang dan kita yakin dengan pertolongan Allah yang telah dijanjikan. Pertolongan Allah yang dijanjikan itu bukan hanya untuk para nabi, dan bukan hanya di akhirat, akan tetapi juga untuk orang-orang mukmin di dunia dan akhirat:

﴿إِنَّا لَنَنصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ الأَشْهَادُ﴾

“Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)” (TQS Ghafir [40]: 51).

 

Dan saya tegaskan kepada Anda wahai saudara-saudara, bahwa Hizb hampir mencapai apa yang dituju beberapa kali sejak didirikan hingga hari ini, akan tetapi:

﴿لِكُلِّ أَجَلٍ كِتَابٌ﴾

Bagi tiap-tiap masa ada Kitab (yang tertentu) (TQS ar-Ra’du [13]: 38).

 

Dan milik Allah lah hikmah yang besar… dan jika Zat yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa telah memutuskan satu perkara maka sebab-sebabnya akan menjadi mudah untuk kita dan tidak akan terlambat dari waktunya yang dijanjikan sedetikpun.

﴿إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا﴾

Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu (TQS ath-Thalaq [65]: 3).

 

Dan terakhir, saya ulangi apa yang saya sampaikan di awal. Saya berpandangan untuk menyampaikan pembicaraan dengan Anda pada hari pertama dari hari-hari yang sepuluh yang diberkahi yang Allah telah bersumpah dengannya. Rasulullah saw bersabda tentangnya:

«مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ قَالَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا رَجُلًا خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْء»

“Tidak ada hari di mana amal saleh pada hari itu lebih disukai oleh Allah azza wa jalla daripada hari-hari ini yakni hari yang sepuluh”. Ibnu Abbas berkata: “mereka (para sahabat) berkata: “ya Rasulullah, tidak pula jihad di jalan Allah?” Beliau bersabda: “tidak pula jihad di jalan Allah kecuali seorang laki-laki yang keluar dengan dirinya dan hartanya kemudian ia tidak kembali dari itu dengan (membawa) sesuatupun”.

 

Sungguh itu adalah hari-hari yang agung, dimulai dari hari pertama bulan Dzulhijjah al-muharram dan berakhir pada hari penyembelihan, hari Idul Adhha yang saya berdoa kepada Allah agar menjadi kebaikan dan berkah untuk Islam dan seluruh kaum Muslim, dan agar Allah menerima segala ketaatan dan agar malam-malam yang sepuluh ini menjadi kunci-kunci pembuka kebaikan bagi siapa saja yang menyaksikannya sesuai dengan ketentuannya dan memberinya haknya, maka hari-hari itu adalah hari-hari kejujuran, keikhlasan dan taqarrub kepada Allah dengan amal saleh dan doa yang mustajab, insya’a Allah… Dan saya memohon kepada Allah SWT agar hari-hari itu kembali kepada kita dan kita telah dinaungi oleh Rayah al-‘Uqab dan kita pada level yang bersih mengusung kebaikan dengan tangan-tangan kita dan kita teriakkan dengan lisan-lisan kita, sehingga hati-hati menjadi tenteram dan dada menjadi lapang.

﴿وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ*بِنَصْرِ اللَّهِ يَنصُرُ مَن يَشَاء وَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ﴾

Dan di hari (kemenangan) itu bergembiralah orang-orang yang beriman karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Dialah Maha Perkasa lagi Penyayang(TQS ar-Rum [30]: 4-5).

 

Dan terakhir sekali, saya ulangi lagi, bahwa dakwah ini adalah karena dan untuk Allah. Tipu daya para pembuat tipu daya, para intel orang-orang zalim, kedengkian para pendengki dan tuduhan-tuduhan palsu para perekayasa tuduhan tidak akan membahayakan dakwah ini, sebaliknya justru akan meninggikan dakwah Allah, sinarnya akan menyenangkan orang-orang yang memandang lagi jujur, dan cahayanya akan menerangi hat para pendengki dan para pembuat tuduhan bohong.

﴿وَلَتَعْلَمُنَّ نَبَأَهُ بَعْدَ حِينٍ﴾

Dan sesungguhnya kamu akan mengetahui (kebenaran) berita Al Quran setelah beberapa waktu lagi (TQS Shad [38]: 88).

 

Wassalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuhu.

 

Saudaramu

 

Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah

 

Awal 1 Dzulhijjah al-Haram 1438 H

23 Agustus 2017 M

 

http://hizb-ut-tahrir.info/ar/index.php/ameer-hizb/ameer-cmo-site/45995.html

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Check Also

Close
Close