Tanya Jawab

Perkembangan Mutakhir di Pentas Politik Yaman

بسم الله الرحمن الرحيم

Jawab Soal

 

Perkembangan Mutakhir di Pentas Politik Yaman

 

Pertanyaan:

Kita perhatikan media massa pada hari Idul Fithri 28 Juli 2014 memberitakan bahwa mantan presiden Yaman, Ali Saleh, shalat Id berdampingan dengan Abdu Rabbih Manshur Hadi presiden sekarang, seolah-olah keduanya adalah sahabat dekat! Itu terjadi pada waktu dimana Hadi sejak menjabat telah melakukan berbagai akivitas yang menghancurkan apa yang telah dibangun oleh Ali Saleh selama tiga puluh tahun menjabat. Ali Saleh telah membangun militer dan komandonya loyal kepada Inggris berasal dari anak-anaknya dan anak-anak paman-pamannya, kerabat dan orang-orang yang loyal kepadanya. Akan tetapi Hadi telah memotong sayap-sayap Ali Saleh! Demikian juga, Abdu Rabbih Manshur Hadi sebulan lalu juga melakukan perubahan-perubahan kabinet, militer dan keamanan dalam kerangka yang dinamakan reformasi pemerintahan. Amerika memiliki pengaruh dalam masuknya menteri-menteri yang diasosiasikan dengan AS dan pemberhentian para komandan pada masa Saleh hingga dari kalangan anak-anak dan kerabat Saleh sendiri… Dari situ tampak jelas pengaruh AS di dalam keputusan-keputusan itu… Hadi juga mengambil sikap lunak terhadap orang-orang Hawthi. Hal itu tampak jelas dalam pendudukan oleh Hawthi terhadap Amran pada 9 Juli 2014 dan pembunuhan terhadap komandan brigade tersebut… Ditambah lagi serangan-serangan yang dia lakukan terhadap kementerian pertahanan dan yang dia sebarkan bahwa itu merupakan kudeta terhadap Hadi dan bahwa yang ada di belakangnya adalah Saleh. Jadi Saleh dan Hadi adalah musuh bebuyutan dan bukan sahabat dekat! Lalu bagaimana kejadian Idul Fithri itu bisa dipahami? Khususnya bahwa Hadi dahulu adalah wakilnya Saleh dan seandainya ia tidak seperti Saleh, berjalan bersama Inggris niscaya Saleh tidak menunjuk Hadi menjadi wakilnya. Lalu bagaimana Hadi menentangnya sedemikian rupa? Saya menghadapi kerancuan dalam masalah-masalah ini, jadi saya mohon penjelasan masalah ini:

Apakah Hadi berjalan bersama Inggris atau sebaliknya ia berjalan bersama AS? Kemudian apakah serangan-seranghan terhadap kementerian pertahanan itu merupakan upaya-upaya kudeta?

 

Jawab:

Pertama, fakta Hadi secara politis dan apakah ia bersama Inggris atau bersama Amerika:

Sesungguhnya jawaban atas masalah ini mengharuskan kita untuk kembali sedikit ke belakang kemudian kita sampai ke kejadian-kejadian sekarang:

1-                  Sejak dekade 60-an abad lalu, pertarungan sengit terjadi antara Amerika dan Inggris penjajah lama.Yakni sejak kudeta as-Salal tahun 1962, di mana AS berada di belakang kudeta itu dan diumumkankannya Republik Yaman. Inggris terus mengendalikan selatan Yaman hingga didirikan republik di sana tahun 1967 dan Inggris pun menarik diri secara militer dari sana. Rezim Mesir yang loyal kepada Amerika dipimpin oleh Abdul Nashir memimpin perang untuk kepentingan Amerika di Yaman Utara hingga pasukan Mesir kalah pada perang tahun 1967 dan akhirnya mundur dari sana… Akibat dari itu, Inggris pada tahun 1967 melakukan kudeta terhadap Abdullah as-Salal antek Amerika dan mendatangkan agennya ke tampuk pemerintahan di Utara. Akhirnya Yaman Utara dan Selatan berada di bawah kontrol Inggris. Akan tetapi, pertarungan diantara dua negara penjajah lama (Inggris) dan penjajah baru (Amerika Serikat) terus terjadi melalui berbagai kudeta… sampai akhirnya Inggris berhasil mendatangkan agennya, Ali Abdullah Saleh, pada 1978 di Yaman Utara. Sementara pemimpin rezim di selatan adalah Salim al-Baydh. Lalu demi menjaga pengaruhnya dan untuk menghadapi Amerika, Inggris berpandangan untuk menyatukan kontrol Yaman dengan pimpinan agennya Ali Abdulah Saleh dan hal itu terjadi pada tahun 1990. Ketika terjadi pemilu di Yaman tahun 1995 yang dimenangkan partai Ali Saleh, Salim al-Baydh menilai hal itu sebagai pembunuhan untuk pengaruhnya… Maka Amerika memanfaatkan masalah ini dan berhasil menggabungkan Salim al-Baydh ke pihaknya dan loyalitas Salim al-Baydh akhirnya jadi milik Amerika dan Amerika menjanjikan Salim kembali menjadi presiden untuk selatan setelah dipisahkan dari utara… Begitulah yang terjadi. Maka Salim al-Baydh mendeklarasikan pemisahan selatan pada aksi pembangkangan terbuka. Akan tetapi Inggris melalui rezim Ali Abdullah Saleh dan antek-antek lainnya di kawasan berhasil menggagalkan pembangkangan ini dan pengaruh Inggris pun terus berlanjut di Yaman. Meski demikian, Amerika tidak berhenti dari aktivitasnya melalui agen-agennya di gerakan-gerakan selatan dan lainnya. Ditambah lagi aktivitas melalui Iran dan para pengikutnya dari suku Hawthi dan jamaahnya yang mulai membangkang secara bersenjata sejak tahun 2004. Amerika masih terus bekerja di Yaman melalui agen-agennya di dalam gerakan-gerakan selatan dan lainnya dan melalui Iran dan para pengikutnya dari Hawthi dan jamaahnya.

2-                  Ketika meletus berbagai protes rakyat di Yaman dan masyarakat melakukan revolusi pada tahun 2011 menuntut jatuhnya rezim, Amerika bergerak untuk memanfaatkan hal itu sehingga bisa menjatuhkan rezim Ali Abdullah Saleh yang loyal kepada Inggris dan berikutnya memalingkan tujuan-tujuan protes masyarakat… dan mendirikan rezim yang loyal kepadanya sehingga bisa meluaskan pengaruhnya di Yaman. Amerika mengerahkan daya upaya dalam hal itu melalui para pengikutnya sebagaimana yang telah disebutkan di atas. Amerika berkeras untuk mencopot Ali Saleh dari kepresidenan karena ia tulus loyal kepada Inggris dan menghadang Amerika dengan kuat… Inggris menghitung bahwa Amerika serius dalam hal itu. Maka Inggris berjalan di atas uslubnya yang biasa dengan menginisiasi solusi yang menjaga pengaruhnya dan mengimbangi Amerika dan menyenangkan Amerika dengan memberi sesuatu yang tidak akan membuat Inggris kehilangan pengaruhnya di Yaman. Maka Inggris menggerakkan alat-alatnya di negara-negara teluk. Pada April 2011 Inggris meluncurkan inisiatif teluk yang mengharuskan lengsernya Ali Abdullah Saleh dan memberinya janji untuk tidak dituntut secara peradilan dan dia menyerahkan wewenangnya kepada wakilnya Abdu Rabbih Manshur Hadi yang loyal kepada Inggris. Setelah itu dilangsungkan pemilu dalam jangka waktu dua bulan kemudian dan berikutnya direncanakan untuk ditetapkan konstitusi baru. Amerika setuju terhadap inisiatif tersebut pada langkah yang dinilainya sebagai transisi untuk menjauhkan Ali Abdulah Saleh. Amerika memandang Ali Saleh sebagai orangnya Inggris yang kuat di Yaman, sedangkan Hadi, dalam pandangan AS,dia lunak dan mudah bagi AS untuk berinteraksi dengannya sesuai kepentingan-kepentingan AS; jauh lebih mudah dari yang bisa dilakukan dengan Ali Saleh. Kantor berita Yaman – Reuters pada tanggal 14 Agustus 2013 mengutip apa yang menunjukkan hal itu: “Washington menemukan bahwa Hadi merupakan partner, dimungkinkan berinteraksi dengannya secara jauh lebih mudah daripada dengan Saleh”. Dan berikutnya Amerika memandang adanya kemungkinan melemahkan pengaruh Inggris di Yaman setelah lepas dari antek Inggris yang kuat, Ali Abdulah Saleh. Amerika menganggap inisiatif tersebut sebagai langkah transisi khususnya Amerikalah yang ada di belakang pengiriman Jamal bin Omar utusan PBB untuk mengimplementasikan inisiatif, dialog dan konstitusi…

Inggris sungguh memiliki kedalaman dalam hal kecerdikan politik. Inggris memang sudah lemah sebagai negara besar secara global, dan menjadi tidak lagi mampu menghadang Amerika secara konfrontatif. Maka Inggris menempuh jalan politik mengimbangi Amerika dan tidak menghadangnya akan tetapi menyenangkannya untuk menjaga pengaruh Inggris, meski harus mengorbankan sesuatu dalam jangka pendek dan menariknya kembali dalam jangka panjang atau menengah… Misalnya, ketika Amerika merasa muak terhadap amir Qatar yang lalu, Sheikh Hamad, dan menteri luar negerinya sampai pada tingkat Inggris khawatir pengaruhnya di Qatar terguncang… ketika itu, maka untuk menyenangkan Amerika, Inggris pun memberhentikan amir Qatar dan menteri luar negerinya dan menggantikan amir Qatar dengan anaknya Sheikh Tamim. Maka Amerika pun merasa senang dan mereda dari aksi-aksi permusuhannya terhadap Qatar dengan anggapan Amerika bahwa amir yang baru akan lebih “ringan” bebannya terhadap politik Amerika… Begitulah, akhirnya masalahnya sedikit mereda. Akan tetapi masalah itu kembali lagi sesuai peran Inggris yang telah digariskan untuk amir yang baru. Maka politik Amerika kembali terganggu lagi sebagaimana dahulu sesuai apa yang bisa disaksikan di pentas sekarang… Seperti itu pulalah berkaitan dengan Hadi. Inggris setuju untuk melengserkan Ali Saleh dan menobatkan wakilnya menggantikan Ali Saleh dan Amerika pun menerimanya … dan begitulah yang terjadi.

3-                  Hadi adalah bagian dari orangnya Inggris. Ia berkembang di bawah pemerintahan Inggris di selatan. Orang pertama yang membuatnya takjub adalah apa yang disebut “perwira politik” di pemerintahan Inggris ketika itu, yakni perwira yang bertanggungjawab atas keamanan di wilayah. Abdu Rabbih Manshur Hadi dahulu bekerja sebagai pengawal pribadi perwira tersebut yang belakangan menjadi duta besar Inggris di sejumlah ibu kota Arab. Hubungan Abdu Rabbih Manshur dengan orang-orang Inggris telah memungkinkannya mendapat beasiswa ke Universitas King Sundhurst di Inggris dimana ia lulus dari sana tahun 1968. Ia kembali ke Yaman untuk bekerja di sana di barisan tentara nasional menjelang pemberian kemerdekaan kepada Yaman Selatan oleh Inggris… Kemudian Hadi bekerja di Republik Demokratik Rakyat di selatan Yaman. Setelah pemisahan tahun 1986 di rezim selatan, Hadi bekerja di angkatan bersenjata di Republik Arab Yaman bersama Saleh. Hadi memainkan peran penting dalam penggabungan ribuan orang dari kekuatan selatan yang lari setelah perang sipil 1986. Penggabungan itu terjadi di angkatan bersenjata Republik Arab Yaman. Hadi pada tahun 1994 membantu pasukan utara dalam memadamkan upaya selatan untuk memisahkan diri. Dan setelah penunjukannya sebagai menteri pertahanan untuk waktu yang pendek, Hadi menerima jabatan wakil presiden dan ia terus ada di peran itu sampai 2012. Meksipun posisinya sebagai wakil presiden, namun Hadi tidak memiliki kekuasaan riil di bawah Saleh yang menangani sendiri penunjukan para pejabat utama yang dia percaya untuk menduduki jabatan-jabatan strategis penting semisal intelijen militer dan intelijen rahasia.

Hadi dikenal sebagai orang yang tenang hidup di bawah Saleh. Kepribadiannya tidak tegas dalam mengambil keputusan-keputusan sulit. Hadi terus dalam loyalitasnya kepada Inggris setelah menjadi presiden. Hadi mendapat pujian dari duta besar Ingris Jane Mariot. Ia mengatakan, “Saya yakin bahwa presiden Hadi adalah orang yang baik. Ia berusaha melakukan tugas yang tidak bisa dipercaya pada waktu yang sangat sulit… Kami perlu menempatkan bobot kami di belakang para reformis dan presiden Hadi” (Akhbâr al-Khalîj, 21 Maret 2014).

Karena itu, Hadi memainkan peran penting untuk Inggris dari sisi penjagaan atas pengaruh Inggris di depan serangan gencar Amerika. Hadi memperlihatkan bahwa dia menentang Saleh. Akan tetapi, pada hakikatnya ia di bawah kepemimpinan Saleh di Partai dan tidak mamu melepaskan diri dari hal itu. Jadi hubungan diantara keduanya memang hangat,kecuali berupa perkara kecil yang terjadi diantara teman! Faris as-Saqaf, penasihat presiden Hadi, menyebutkan kepada kajian strategis ketika dia membicarakan berita bahwa Saudi saat ini memediasi antara Saleh dan Hadi disebabkan perselisihan keduanya”. Faris as-Saqaf mengatakan: “hubungan antara Saleh dan Hadi secara pribadi kecil, jadi Saudi tidak turut campur di dalamnya”. (Surat kabar al-Amna’, 22/7/2014)… Begitulah, Hadi dekat dengan Saleh dan dekat dengan Partai Kongres. Dan sudah dikenal bahwa Partai Kongres lah yang mencalonkan Manshur Hadi untuk pemilihan presiden yang berlangsung pada 21 Februari 2012 dan dia calon presiden satu-satunya… Dengan begitu, ia berjalan menurut politik Inggris dan sesuai peran yang digariskan yang menuntut untuk tidak berhadapan dengan pengaruh Amerika secara konfrontatif, akan tetapi dengan jalan mengimbangi berdasarkan metode Inggris.

4-                  Politik ini mengharuskannya melakukan aktivitas yang lahirnya menentang Saleh dan orang-orangnya dan sikapnya lunak terhadap Amerika dan para pengikutnya. Hal itu karena Inggris telah merasakan adanya serangan gencar dari Amerika terhadap Yaman dengan membeli para antek dan melakukan penetrasi militer dan memenej dialog bersandar kepada utusan PBB… Dan seperti kebiasaan Inggris dalam mengimbangi Amerika dan menyenangkan Amerika untuk membatasi keberlanjutan Amerika mengganti pengaruh Inggris, Inggris pun membisiki Hadi untuk mengambil langkah-langkah menyenangkan Amerika dan sebaliknya tidak berpengaruh negatif terhadap pengaruh Inggris. Maka Hadi pun melakukan hal berikut:

  1. Ia mengawali dengan apa yang dinamakan struktur militer, pemecatan dan penunjukan… Ia menjauhkan para perwira yang loyal kepada Saleh dari kalangan anak-anak Saleh, sepupu-sepupu Saleh dan orang lain dan ia menunjuk komandan menggantikannya. Inggris merasa yakin bahwa penunjukkan-penunjukkan baru itu semuanya atau sebagian besarnya akan loyal kepada Inggris, sebab Ali Saleh telah “membersihkan” militer dari antek-antek Amerika selama tiga puluh tahun berkuasa. Begitulah, perubahan-perubahan itu terjadi. Jadi komando tetap tidak keluar dari para loyalis Inggris, kecuali sebagian kecil jabatan kecil yang tidak berpengaruh secara riil yang memiliki bobot. Perubahan-perubahan itu menyenangkan Amerika dan sebaliknya tidak berpengaruh riil terhadap pengaruh Inggris. Terlebih lagi, bahwa Hadi menampakkan diri sebagai presiden yang kuat, sebab ada opini bahwa dia adalah presiden lemah dan bahwa ada kekuatan yang melampaui dia. Perubahan-perubahan ini menampakkannya dengan potret yang kuat sampai pada batas di depan masyarakat bahwa dia mampu melakukan perubahan-perubahan atas tokoh-tokoh yang diasosiasikan dengan rezim lama!
  2. Hadi melakukan perubahan kabinet dalam pemerintahan Basandawh pada 11 Juni 2014. Ia mamasukkan dua orang menteri yang loyal kepada Amerika: pertama, menteri luar negeri Jamal Abdullah as-Salal. Dia adalah anaknya Abdullah Yahya as-Salal pelaku kudeta militer yang mendeklarasikan republik pada tahun 1962 dan ia terikat dengan Amerika. Jamal as-Salal memiliki orientasi Amerika. Ia lulusan Universitas Hopkins Amerika dan sebelumnya bekerja sebagai duta negaranya di Iran. Ia menjadi utusan negerinya di PBB. Ia abstain dari pemungutan suara untuk resolusi DK PBB yang mengecam kejahatan-kejahatan Bashar Asad, antek Amerika, terhadap rakyat Suria pada Agustus 2012 lalu. Kedua, menteri keuangan Muhammad Manshur Zamam. Ia belajar dan tumbuh di Universitas Amerika dan menampakkan orientasi Amerika. Ia ditunjuk sebagai direktur proyek pendidikan dan lingkungan di kementerian pertanian Amerika di New Meksiko pada jangka waktu antara 1996-1998.
  3. Hadi menampakkan sikap lunak ke arah Hawthi yang loyal kepada Iran, dan Amerika di belakang Iran ketika Hawthi menduduki Amran. Hadi dan pasukannya lebih dekat kepada sikap netral. Semua itu untuk menyenangkan Amerika. Hadi mendapat pujian atas hal itu. Juru bicara kementerian luar negeri Amerika Jean Psaki mengatakan, “Kami memuji dan mendukung usaha pemerintah Yaman dalam usaha menghentikan pergolakan bersenjata dan bernegosiasi dengan tujuan merealisasi kesepakatan damai diantara semua pihak” (Kantor berita Saba’, 10/7/2014).
  4. Diantara yang sudah diputuskan adalah konferensi dialog yang disupervisi oleh Jamal bin Omar utusan PBB yang mengantarkan Yaman ke sistem federasi terdiri dari enam wilayah, yaitu: Azal, Saba’, Janad, Tuhamah, Aden, dan Hadramaut; sementara Shan’a memiliki posisi khusus yang tidak berada di bagian manapun dari wilayah itu. Aden juga memiliki posisi khusus. Azal, Saba’, Janad dan Tuhamah menjadi propinsi utara; sementara Aden dan Hadramaut menjadi propinsi selatan… Ini adalah solusi jalan tengah yang menyenangkan Amerika. Inggris berpandangan agar Yaman selatan tetap diperintah oleh utara agar pengaruhnya tetap berlangsung di Yaman seluruhnya. Sedangkan Amerika berpandangan memisahkan Yaman selatan sebab pengaruhnya kuat di gerakan-gerakan selatan. Amerika juga membuka jalan untuk Hawthi di Sha’dah dan sekitarnya… Begitulah, sistem federasi menjadi solusi jalan tengah yang menyenangkan Amerika sementara waktu, tetapi akan menjadi medan pertarungan berikutnya diantara kedua negara… Dan karena Inggris berpandangan bahwa mayoritas lingkungan politik ada di pihaknya maka Inggris pun bertaruh atas kelangsungan pengaruhnya di federasi ini jika tidak bisa mengkompensasinya dan mengembalikan perkara seperti dahulu. Sedangkan Amerika, pengaruhnya ada di gerakan-gerakan selatan dan di kalangan Hawthi. Adapun lingkungan politik dan tradisional hampir-hampir tidak ada eksistensi untuk Amerika.
    Begitulah, Hadi mengambil langkah-langkah mengimbangi Amerika dan menyenangkannya,seolah-olah ia berada di sisi berlawanan dari Saleh!
  5. Hadi berusaha menutupi hubungannya dengan Inggris dengan tujuan-tujuan lain sebisa mungkin. Ketika ia ingin mengunjungi Inggris pada akhir September 2012, ia jadikan kunjungannya itu sebagai bagian dari kunjungannya ke Jerman, Perancis, dan Amerika… Dan ketika ia mengunjungi Washington pada Agustus 2013, ia singgah di Saudi untuk bertemu dengan Raja Saudi yang loyal kepada Inggris untuk menyampaikan laporan atas apa yang terjadi diantara dia dengan orang-orang Amerika. Hal itu sebelum ia kembali ke negerinya!

5-                  Amerika dalam kemungkinan yang lebih rajih, menyadari masalah ini. Amerika juga paham bahwa Hadi masih tetap dalam loyalitasnya kepada Inggris. Pernyataan-pernyataan Hadi secara terpisah tidak kosong dari bantahan terhadap para pengikut Amerika semisal Iran, gerakan-gerakan selatan dan Hawthi, hingga meskipun jika ia menyampaikan celaan kadang-kadang, seperti tidak menyebutkan nama Hawthi. Surat kabar asy-Syarq as-Su’udiyah pada 1/4/2014 menyebutkan hal itu: “Presiden Hadi … menuduh Iran tetap bermain-main di dalam Yaman. Ia meminta orang-orang Iran untuk meninjau kembali politik mereka, khususnya terhadap Yaman. Ia menegaskan bahwa Iran mendukung gerakan-gerakan pemisahan selatan dan kelompok-kelompok keagamaan di utara dalam isyarat Hadi terhadap Hawthi”. Kemudian, sesuatu yang lebih menjelaskan perkara tersebut adalah bahwa raja Saudi, Abdullah yang loyal kepada Inggris memelihara keduanya yakni Saleh dan Hadi. Komunikasi raja Saudi Abdullah dengan keduanya tidak terputus dan dilakukan secara terang-terangan tanpa rahasia. Al-Quds al-‘Arabiy menyebutkan pada tanggal 18 Juli 2014, “Seorang sumber yang dekat dengan presiden Yaman mengungkap bahwa putera mahkota Saudi, raja Abdullah bin Abdul Aziz, beberapa hari lalu mengirimkan penasehat pribadinya ke ibu kota Yaman Shan’a…Dalam kunjungannya ke Shan’a, ia bertemu dengan Ali Abdullah Saleh dan presiden Abdu Rabbih Manshur Hadi dan brigjen Ali Muhsin al-Ahmar”… Al-Quds al-‘Arabiy menambahkan pada tulisan yang sama, “Surat kabar al-Mitsaq merupakan lisan al-hal Partai Kongres Populer Umum yang dipimpin oleh Saleh,mengungkap awal minggu ini bahwa utusan pribadi putera mahkota Saudi mengunjungi Shan’a dan dalam kunjungannya ia bertemu dengan presiden Hadi dan mantan presiden Ali Saleh, tetapi tidak diberikan detil lebih banyak…”

Kemudian pertemuan hangat pada hari raya Idul Fithri seperti yang mereka katakan “Puncak gunung es yang mengungkap apa yang ada di bawahnya”. Media massa pada hari pertama Idul Fithri 28 Juli 2014, juga televisi BBC Arab, telah melansir bahwa presiden Yaman sekarang, Abdu Rabbih Manshur Hadi,dan mantan presiden, Ali Abdullah Saleh, telah bersama-sama menunaikan shalat Id secara berdampingan!

Karena itu yang lebih rajih, Amerika paham bahwa Ali Saleh dan Hadi bertolak dari lentera yang sama. Akan tetapi, Amerika memandang Hadi lebih ringan memberi beban terhadap Amerika daripada Saleh. Maka, Amerika memonitor Hadi dengan baik sejak ia menerima kekuasaan. Kontak duta besar Amerika dengan Hadi dilakukan secara terbuka, dan itu menyerupai monitoring kepada Hadi. khususnya ketika ia mengeluarkan berbagai keputusan… Ditambah lagi bahwa Amerika atas nama PBB telah menugaskan perwakilannya, Jamal bin Omar, untuk memenej dialog, konstitusi dan komite-komite agar keputusan-keputusan yang dihasilkan tetap berada pada batas-batas yang bisa diterima Amerika…

Meskipun demikian, “monitoring” kepada Hadi ini tidak berarti bahwa Amerika akan mampu dengan mudah mengarahkan perkara untuk kemenangannya. Ali Saleh selama tiga puluh tahun berkuasa tidak menyisakan seorang pun dari para pengikut Amerika berada di lingkungan politik yang memiliki peran dan begitu pula di lingkungan militer. Ali Saleh telah membunuh dan memecat semua komandan yang tidak loyal kepada Inggris. Apalagi Partai Kongres yang dipimpin Ali Saleh masih tetap berkuasa. Dialah yang dalam masa kekuasaannya yang panjang, terdapat Inggris belakangnya… Akan tetapi, Amerika menganggap bahwa pelengseran Ali Saleh merupakan langkah besar dalam jalan memasukkan pengaruhnya secara lebih besar di Yaman, sebab Amerika memandang bahwa interaksi dengan Hadi jauh lebih mudah dari pada interaksi dengan Ali Saleh. Amerika berharap, pengaruh tiga pilarnya akan lebih kuat dan lebih tajam pada masa Hadi. Ketiga pilar itu adalah: kerja melalui Iran dengan mendukung Hawthi, mendukung gerakan-gerakan selatan dan intervensi militer dengan dalih memerangi tanzhim al-Qaeda. Akan tetapi yang menjadikan harapan itu tidak terjamin hasil yang diinginkannya adalah bahwa Inggris, Ali Saleh dan Partai Konggres juga menjadi pilar kokoh yang mengelilingi dan mengarahkan Hadi.

Ringkasnya, Hadi bersandar pada apa yang telah diuraikan, ia tetap loyal kepada Inggris. Akan tetapi ia bekerja sesuai peran yang telah digariskan untuknya oleh Inggris agar ia tidak menentang langsung kepentingan-kepentingan Amerika secara konfrontatif, akan tetapi agar ia mengimbanginya tanpa melemahkan pengaruh Inggris di Yaman.

Kedua, serangan-serangan atas kementerian pertahanan.

Serangan yang paling menonjol ada dua:

Pertama, adalah serangan yang terjadi pada 14 Agustus 2012. Berita-berita menyebutkan bahwa unsur-unsur di dalam Garda Republik melakukan serangan atas kantor kementerian pertahanan. Berita-berita itu menuduh Ali Abdullah Saleh dan anaknya Ahmad yang memimpin Garda Republik berhubungan dengan serangan itu. Pada hari serangan tersebut, presiden Yaman, Hadi sedang berada di Saudi untuk menghadiri konferensi OKI. Kantor-kantor berita menyebutkan bahwa pasukan Garda Republik menentang keputusan-keputusan presiden Hadi paling akhir terkait dengan redistribusi bendera pasukan. Sumber-sumber yang dekat kepada para pemrotes menegaskan bahwa mereka menuntut penerimaan-penerimaan finansial yang dahulu Komite Keuangan telah janjikan kepada mereka sebagai imbalan penghentian protes-protes serupa pada minggu lalu. Media-media massa lokal mengutip para tentara pemrotes bahwa mereka terkejut dengan keputusan kementerian pertahanan menyita gaji-gaji mereka, dengan alasan mereka melakukan desersi, padahal kementerian pertahanan telah menjanjikan kepada mereka untuk membayar gaji-gajinya. Yang lebih rajih aksi-aksi itu bukan upaya kudeta untuk menjatuhkan pemerintahan yang ada, sebagaimana yang diungkit kala itu. Akan tetapi, merupakan aktivitas opini untuk menampakkan pemecatan beberapa perwira di Garda Republik. Penunjukkan-penunjukkan baru juga untuk menampakkan perubahan-perubahan serius di depan Amerika. Inilah yang lebih rajih, sebab Garda Republik adalah diantara struktur militer yang paling kuat di Yaman, jika bukan yang terkuat. Dan pengaruh Saleh dan anaknya di situ kuat. Hal itu memungkinkannya melaksanakan kudeta dengan mudah seandainya dia ingin, akan tetapi tidak dia lakukan. Bahkan, komandan Garda Republik Ahmad Saleh ketika diberhentikan dari komando Garda Republik dan ditunjuk sebagai duta besar, dia tidak membangkang dan memimpin aksi militer… Seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya, lalu terhadap siapa Saleh dan anaknya melakukan kudeta? Saleh dan Hadi berasal dari adukan yang sama! Atas dasar itu, yang lebih rajih adalah bahwa upaya itu merupakan upaya opini untuk menampakkan bahwa perubahan-perubahan yang dilakukan itu serius. Dan masalah itu dicampur dengan masalah gaji tentara untuk menambah eskalasinya…

Kedua, upaya yang terjadi pada 5 Desember 2013 dimana kantor kementerian pertahanan menjadi sasaran serangan… Telah diumumkan bahwa presiden Yaman melakukan pertemuan di kantor ini satu jam setelah serangan. Dan yang lebih rajih bahwa dia ada disitu, tetapi di tempat lain dari kompleks kementerian. Yahya al-‘Arasi, sekretaris pers presiden Yaman, dalam pertemuan dengan radio SOA Amerika pada 7 Desember 2013 menyatakan: “Presiden Abdu Rabbih Manshur Hadi menjadi sasaran dalam serangan ganda terhadap kompleks kementerian pertahanan”. Ia menuduh tanzhim al-Qaeda sebagai pihak yang melakukan serangan, dimana tersebar pernyataan-pernyataan atas nama tanzhim tersebut di internet yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Surat kabar asy-Syarq al-Awsath pada 7 Desember 2013 mengutip sumber-sumber Yaman yang menyebutkan bahwa “Pernyataan-pernyataan al-Qaeda itu diragukan.Itu hanyalah upaya kamuflase saja”. Asy-Syarq al-Awsath mengutip sebagian yang dinyatakan di dalam laporan awal komite investigasi bahwa “Sebagian besar bahan yang digunakan dalam ledakan, sesuai apa yang dikontrol di kapal senjata Iran yang berusaha sampai ke pantai Yaman beberapa bulan sebelumnya dan yang bisa ditangkap di pantai Yaman”. Inggris melalui the Guardian pada 22 November 2013, yakni sebelum terjadinya insiden itu, mengungkap hubungan Bandar bin Sulthan, yang ketika itu menjadi kepala intelijen Saudi, dengan kelompok Hawthi; dimana Saleh al-Habirah salah seorang komandan kelompok itu dan mengetuai Dewan Politik mengunjungi Saudi secara rahasia melalui London dan bertemu dengan Bandar bin Sulthan dan bahwa ia membawa sejumlah besar dana setelah pertemuan. The Guardian mengutip dari sumber Saudi, bahwa Hawthi menerima dukungan finansial dan militer dari Saudi dan mendapatkan sejumlah uang secara bulanan dari Riyadh. Sudah diketahui dari Bandar bin Sulthan keagenannya kepada Amerika dan ia melaksanakan rencana-rencana Amerika. Jadi tampak bahwa aksi tersebut merupakan pesan ancaman kepada presiden Hadi, bahwa jika ia berjalan mengikuti jalannya Saleh, maka untuk mencapai tengkuknya adalah perkara yang mudah. Amerika melakukan ancaman itu melalui agennya, Bandar bin Sulthan dan Hawthi, yang dikendalikan oleh antek-antek Amerika di Iran. Penting disebutkan, bahwa raja Saudi Abdullah yang loyal kepada Inggris telah menjauhkan Bandar bin Sulthan dari jabatan kepala intelijen, dimana raja memfokuskan pada antek-antek Inggris di sejumlah jabatan penting. Raja Saudi memimpin aksi demi kepentingan Inggris di Yaman dan di negeri lainnya diantara negeri kawasan.

Ketiga, pada penutup, sampai kapan negeri kaum Muslimin akan terus menjadi medan pertarungan untuk negara-negara kafir imperialis? Sampai kapan pertarungan antara Inggris dan Amerika memperebutkan pengaruh di Yaman? Sampai kapan keduanya akan terus bertarung dengan alat-alat lokal dan regional yang diantaranya: Saudi, kabilah-kabilah, partainya Saleh kemudian Hadi dari satu sisi; dan Iran, orang-orang Hawthi dan gerakan-gerakan selatan dari sisi yang lain? Sampai kapan warga negeri keimanan dan hikmah memonitor pertarungan yang berlangsung, seolah negeri itu bukan negeri mereka? Tidakkah mereka bergerak dan melakukan intifadhah dengan benar? Tidakkah mereka berjuang bersama para pejuang untuk menegakkan daulah Islam, al-Khilafah ar-Rasyidah, dan berikutnya membenarkan yang haq dan membungkam yang batil serta memundurkan negara-negara kafir imperialis ke pusat negerinya jika masih memiliki pusat negeri ketika itu…? Sampai kapan? Sampai kapan?

 

6 Syawal 1435 H

2 Agustus 2014 M

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close