Perkataan Ulama

MENEGAKKAN KHILAFAH = MENEGAKKAN KEADILAN

Al-Imam Jalaluddin Ibnu Syas Al-Maliki (W. 616 H)

Dalam kitab ‘Iqd al-Jawâhir ats-Tsamînah fî Madzhab ‘Âlim al-Madînah beliau mengungkapkan:

المسألة الأولى: إن القيام بالقضاء والإمامة فرض على الكفاية لما فيه من مصالح العباد، من فصل الخصومات، ورفع التهارج، وإقامة الحدود، وكف الظالم، ونصر المظلوم، والأمر بالمعروف والنهي عن المنكر. والحكم بالعدل من أفضل أعمال البر وأعلى درجات الأجر، قال الله تعالى:《 فاحكم بينهم بالقسط إن الله يحب المقسطين 》، وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم :《 المقسطون على منابر من نور يوم القيامة 》.

“Permasalahan Pertama; sesungguhnya menerapkan peradilan syar’i (al-qadha’) dan imamah/khilafah hukumnya adalah fardhu kifayah, karena di dalamnya terdapat banyak kemaslahatan bagi umat, berupa melerai permusuhan, menghilangkan huru-hara, menerapkan hudud, menghentikan pelaku kezaliman dan menolong korbannya, memerintahkan kepada kebajikan dan melarang dari kemungkaran; Dan memutuskan perkara secara adil itu termasuk kebajikan yang paling utama dengan pahala yang paling tinggi derajatnya. Allah -ta’ala- berfirman (yang artinya): ‘Maka putuskanlah (perkara) diantara mereka dengan adil, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil’. Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda: ‘Orang-orang yang berlaku adil itu kelak di hari kiamat berada di atas mimbar yang terbuat dari cahaya’.”

Ibnu Syas, Jalaluddin Abu Muhammad Abdullah bin Najm al-Judzami. 2003. ‘Iqd al-Jawâhir ats-Tsamînah fî Madzhab ‘Âlim al-Madînah. (Beirut: Dar al-Gharab al-Islami) vol. 3 hlm. 1001

Fawaid:
• Khilafah hukumnya fardhu kifayah, yaitu:

ما إذا أقامه بعض سقط عن الباقين

“Perkara yang apabila telah berhasil ditegakkan oleh sebagian orang, maka gugur tanggungan dari yang lain”. Itu artinya, selama khilafah belum berhasil tegak maka dia masih menjadi tanggungjawab segenap umat Islam.

• Memutuskan perkara secara adil termasuk perbuatan yang paling mulia, dan itu tidak mungkin tercapai kecuali dengan menerapkan hukum yang berasal dari Dzat yang Mahaadil dan bijaksana (Syariat Islam).

• Disamping mewujudkan kemaslahatan hakiki di dunia dan akhirat, menegakkan khilafah dan peradilan Islam yang memberlakukan syariat Islam berarti adalah menegakkan keadilan yang sesungguhnya.

 

Ustadz Azizi Fathoni

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close