Tanya Jawab

Ahlul Fatrah, Yahudi dan Nashrani

Soal:

Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuhu.

Setelah diutusnya sayidina Muhammad saw apakah orang yang tetap dalam agama Yahudi atau Nashrani termasuk penghuni surga? Apa nasib orang yang belum sampai kepadanya risalah Muhammad dan mereka menyembah berhala atau makhluk-makhluk yang lain? Seandainya dijelaskan di dalam jawaban atas perbedaan yang disebutkan.

Berilah jawaban kepada kami semoga Allah melimpahkan keberkahan kepada Anda.

[asy-Syaikh ‘Ashim al-Ja’bari]

 

Jawab:

Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuhu.

Seolah Anda bertanya tentang ahlul fatrah … dan berikut ini penjelasannya:

1- Di awal harus ditegaskan bahwa orang Yahudi dan Nashrani adalah kafir. Demikian juga para penyembah berhala dan semua orang yang menyembah sesuatu selain Allah, mereka semuanya adalah kafir. Muslim adalah orang yang beragama dengan agama Islam yang dibawa oleh Rasulullah saw. Dan orang kafir adalah orang yang bergama dengan selain agama Islam, yaitu orang non mukmin dan non muslim … Allah SWT berfirman:

﴿إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللّهِ الإِسْلاَمُ

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam” (TQS Ali Imran [3]: 19).

Allah SWT berfirman:

﴿وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلاَمِ دِيناً فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ

“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya” (TQS Ali Imran [3]: 85).

 

Orang non muslim adalah kafir dan jika dia mati maka kekal di neraka. Sama saja dalam hal itu antara orang penyembah berhala, orang Yahudi, Budha, Nashrani, dan komunis, semuanya adalah kafir dan semuanya non muslim dan non mukmin, dan mereka kekal di neraka pada Hari Kiamat. Ayat-ayat al-Quran telah mengkafirkan setiap orang yang tidak beragama dengan Islam dan menilai non Muslim adalah kafir tanpa perbedaan di antara satu orang kafir dengan kafir yang lain. Allah SWT berfirman tentang orang Nashrani:

﴿لَّقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَآلُواْ إِنَّ اللّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ﴾

“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah itu ialah Al-Masih putera Maryam” (TQS al-Maidah [5]: 17).

Dan Allah SWT berfirman:

﴿لَّقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُواْ إِنَّ اللّهَ ثَالِثُ ثَلاَثَةٍ

“Sesungguhnya kafirlah orang0orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga” (TQS al-Maidah [5]: 73).

Allah SWT berfirman tentang ahlul kitab yaitu orang Yahudi dan Nashrani:

﴿يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لِمَ تَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللّهِ

“Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mengingkari ayat-ayat Allah” (TQS Ali Imran [3]: 70).

Dan tentang orang kafir antara orang musyrik dan ahlul kitab sama saja.

﴿مَّا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُواْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَلاَ الْمُشْرِكِينَ أَن يُنَزَّلَ عَلَيْكُم مِّنْ خَيْرٍ مِّن رَّبِّكُمْ

“Orang-orang kafir dari Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tiada menginginkan diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dari Tuhanmu” (TQS al-Baqarah [2]: 105).

Dan Allah SWT berfirman:

﴿لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ مُنفَكِّينَ حَتَّى تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُ

“Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata” (TQS al-Bayyinah [98]: 1).

Dan Allah SWT berfirman:

﴿إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam” (TQS al-Bayyinah [98]: 6).

Dan ketika Rasul saw mengusir orang Yahudi Bani Nadhir, turun firman Allah SWT:

﴿هُوَ الَّذِي أَخْرَجَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ مِن دِيَارِهِمْ لِأَوَّلِ الْحَشْرِ

“Dialah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara ahli kitab dari kampung-kampung mereka pada saat pengusiran yang pertama” (TQS al-Hasyr [59]: 2).

Nas-nas ini dan yang lainnya menunjukkan bahwa orang Yahudi adalah kafir, orang Nashrani adalah kafir, dan orang musyrik adalah kafir dan bahwa mereka semuanya non mukmin dan mereka semuanya di neraka.

2- Kami telah mengeluarkan pada 18 Ramadhan 1439 H-03 Juni 2018 M Jawab Soal seputar ahlul fatrah. Di antara yang ada di Jawab Soal tersebut sebagai berikut:

[… orang-orang yang mereka antara diutusnya Rasul saw dengan diutusnya para nabi sebelumnya (yakni ahlul fatrah), mereka selamat karena mereka belum disampaikan risalah kepada mereka. Ini jika mereka musyrik atau belum mengikuti risalah. Adapun ahlul kitab maka mereka sebelumnya telah mengikuti risalah kemudian mereka ubah. Mereka telah mengikuti rasul-rasul dan kepada mereka telah disampaikan risalah, kemudian mereka ubah. Oleh karena itu mereka tidak dinilai termasuk ahlul fatrah … Demikian juga orang-orang kafir arab, mereka tidak dinilai termasuk ahlul fatrah. Kepada mereka telah disampaikan Islam. Lalu bagaimana dengan orang-orang kafir yang hidup di tengah kaum Muslim? Ahlul fatrah adalah orang-orang yang belum disampaikan dakwah kepada mereka. Selain mereka maka bukan termasuk ahlul fatrah] selesai.

Jelas dari Jawaban ini bahwa ahlul kitab baik orang Yahudi dan Nashrani yang mereka mengubah agama para nabi mereka, mereka tidak dinilai termasuk ahlul fatrah dan mereka tidak selamat sampai sebelum diutusnya Nabi saw. Lalu bagaimana setelah diutusnya Nabi saw dan mereka mengetahui risalah beliau?

3- Berkaitan dengan orang Yahudi dan Nashrani yang masih mengikuti agama mereka setelah diutusnya Rasul saw seperti yang ada di dalam pertanyaan, maka tentang mereka telah ada nas yang jelas dari hadis Nabi saw yang dikeluarkan oleh imam Muslim di dalam Shahîh-nya dari Abu Hurairah dari Rasulullah saw, beliau bersabda:

«وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَا يَسْمَعُ بِي أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ يَهُودِيٌّ وَلَا نَصْرَانِيٌّ ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ إِلَّا كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ»

“Dan demi Zat yang jiwa Muhammad ada di tengan-Nya, tidak seorang pun dari umat ini baik Yahudi dan tidak pula Nashrani yang mendengar aku kemudian dia mati dan tidak beriman dengan apa yang aku diutus dengannya kecuali dia termasuk penghuni neraka”.

Jelas dari hadis yang mulia ini bahwa orang dari kalangan Yahudi dan Nashrani yang tidak mengikuti Muhammad saw setelah diutusnya beliau, mereka bukan termasuk orang yang selamat, tetapi termasuk penghuni neraka.

4- Adapun yang Anda tanyakan mengenai penyembah berhala dan penyembah makhluk-makhluk lainnya yang belum sampai kepada mereka risalah nabi Muhammad saw maka kami menjauhkan kemungkinan adanya di muka bumi ini orang yang kepadanya belum sampai risalah Islam. Dunia telah menjadi berdekatan seperti satu kampung kecil. Apa yang terjadi di bagian timurnya diketahui oleh penduduk bagian barat dalam hitungan sesaat berkat perkembangan luar biasa dalam komunikasi … Dan Islam telah menjadi pembicaraan manusia di semua tempat, di negara-negara besar dan negara-negara pengikutnya yang memerangi Islam di bawah nama “terorisme”. Para pemimpin dan para politisinya menyebutkan Islam dalam ucapan harian mereka. Sebagaimana juga dibuat program seputar Islam dan nabi Islam saw… Kemudian kaum Muslim tersebar di seluruh dunia dan bergaul dengan non muslim … Orang-orang Budha, Hindu, dan Sikh mengenal Islam dan kaum Muslim … Para penyembah berhala di Afrika, mereka mengetahui Islam… Olehnya itu, sebagaimana yang kami sebutkan barusan, kami menjauhkan kemungkinan adanya di muka bumi orang yang belum mendengar Islam dan belum sampai kepadanya dakwah Islam …

Tetapi, jika pun kita asumsikan adanya orang yang belum sampai kepadanya dakwah Islam pada masa kita ini di antara penyembah berhala atau penyembah makhluk-makhluk lainnya, di antara orang-orang yang tidak mengikuti risalah Nabi maka mereka mengambil hukum ahlul fatrah dan mereka tidak diazab disebabkan mereka tidak mengikuti risalah Muhammad saw sebab mereka tidak mengenal Islam dan tidak mendengar Islam dan tidak pula Rasul saw. Hal itu karena firman Allah SWT:

﴿وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّى نَبْعَثَ رَسُولاً

“Dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul” (TQS al-Isra’ [17]: 15).

Dan karena firman Allah SWT:

﴿لِئَلَّا يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَى اللَّهِ حُجَّةٌ بَعْدَ الرُّسُلِ

“Agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu” (TQS an-Nisa’ [4]: 165).

 

Tetapi, saya ulangi, dijauhkannya kemungkinan adanya seorang pun yang belum samai kepadanya dakwah Islam. Meski demikian, jika sebagai asumsi maka dia termasuk ahlul fatrah.

Ini yang saya pandang dalam masalah ini, wallâh a’lam wa ahkam.

 

Saudaramu Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah

 

16 Syawal 1443 H

16 Mei 2022 M

 

https://www.hizb-ut-tahrir.info/ar/index.php/ameer/jurisprudence-questions/82092.html

https://www.facebook.com/HT.AtaabuAlrashtah/posts/551348653219175

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close